Sabtu, 10 Maret 2012

SEJARAH DESA PARAKAN
Alkisah pada zaman Kerajaan Galuh Pakuan.Terkenallah sebuah daerah yang subur makmur.Sungai Cikamangi yang membelah daerah tersebut disamping airnya bersih juga banyak ikannya.Sehingga sampailah berita tersebut kepihak kerajaan Galuh Pakuan.Raja Galuh Pakuan (Rajagaluh) yang gemar mengkong (mengambil ikan dengan cara mengalihkan aliran sungai) sering datang ke Cikamangi untuk mengambil ikan dengan cara mengkong.


S
 uatu ketika,waktu sang Raja sedang asik mengkong,salah satu ikan jenis Senggal yang bernama Si Bodo Bener (jenis ikan yang punya duri tajam dan beracun disiripnya) matil(menusuk dengan durinya sehingga membuat luka) tentu saja Sang Raja sangat kesakitan dan marah.
D
engan kejadian seperti itu Sang Raja tidak kapok malah kesenangan mengkongnya semakin menjadi-jadi.Karena itulah daerah tersebut terkenal dengan istilah Pamarakan yang sekarang terkenal dengan nama Desa Parakan.
M
enurut cerita rakyat yang berkembang bahwa Desa Parakan mempunyai kisah yang unik dan punya efek psikologis sampai sekarang masih banyak yang meyakini kebenarannya.Cerita asal-usulnya sebagai berikut:Dahulu kala di daerah yang bernama Parakan banyak tumbuh kayu jenis jati yang mutunya sangat bagus.Dan ketika Kanjeng Sekh Syarif Hidayatullah membangun masjid Agung di Cirebon pasokan kayu jatinya dari Parakan.Ketika akan menyelesaikan bangunan masjid tersebut dan utusan Sekh Syarif Hidayatullah datang ke Parakan mau mengambil kayu jati ternyata kayu jatinya sudah hampir habis karena dicuri oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
U
tusan tersebut langsung pulang lagi dan melaporkan kejadian tersebut.Sekh Syarif Hidayatullah mendengar laporan tersebut langsung berucap”Barang siapa yang mengambil kayu jati dari Desa Parakan dan dibawa keluar Desa Parakan maka akan mengakibatkan bala(Kehidupan yang buruk)”
Sejak itulah kayu jati Parakan menjadi aman dan tidak dicuri orang lagi,karena menurut cerita rakyat bahwa yang memaksa larangan tersebut betul-betul tertimpa bala atau mengalami kehidupan yang burukDan sampai sekarang sebagian masyarakat baik masyarakat Desa Parakan bahkan masyarakat diluar Desa Parakanpun masih ada yang meyakini kebenarannya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar